Loading...
Loading...
Hobby travelling bagiku sudah terbentuk sejak kecil. Kok bisa? Ia karena orang tua selalu mengajak aku untuk melakukan perjalanan hampir setiap sabtu minggu. Weekend-ku praktis selalu bersama keluarga. Kalau tidak kumpul bersama teman-teman Bapak disuatu tempat sambil tetap jalan-jalan.
Ini yang membuat aku kini terbentuk menjadi orang yang ingin menjelajah berbagai tempat untuk melihat hal baru, pemandangan indah yang bisa kita nikmati. Dulu ini hanya mimpi belaka untukku, kapan ya bisa jalan-jalan seperti orang lain. Bisa menikmati indahnya alam Indonesia, yang super indah ini.
Beberapa waktu lalu aku melakukan perjalanan ke Lampung. Karena perjalanan cukup jauh, aku memilih menggunakan pesawat supaya tidak terlalu lelah. Sebelum berangkat, tiket sudah disiapkan untuk berangkat ke Lampung. Rute Jogja Lampung tidak ada yang langsung sehingga jadi harus transit ke Jakarta dulu. Okelah tidak apa-apa.
Perlengkapan selama 5 hari di Lampung sudah siap semua, barang dipastikan tidak ada yang tertinggal. Nah oke perjalanan kita mulai, sampai Bandara Adisutjipto Yogyakarta masuk ke ruang check in. Setelah check in lalu ke ruang tunggu sambil menunggu waktunya terbang.
Bandara Adisutjipto Yogyakarta ini terkesan kecil dan sempit, walaupun fasilitasnya cukup lengkap. Akan tetapi, ketika menunggu agak lama, ruang tunggu menjadi padat oleh penumpang. Semua kursi penuh karena ada 4 gate yang ruang tunggunya menjadi satu. Apalagi, kalau ada pesawat yang delay,makin padat rasanya.
Kalau dilihat-lihat mengapa Bandara Adisutjipto sangat padat, ini disebabkan karena runway nya hanya ada satu. Plus masih jadi satu dengan AU sehingga untuk landing dan take off harus bergantian. Untuk aku yang termasuk penikmat pesawat ini, aku bahagia kok lama-lama di bandara menikmati lalu lalang orang yang sibuk untuk boarding plus melihat landing dan take off pesawat.
Beberapa orang yang bepergian menggunakan pesawat ke Yogyakarta menceritakan seringnya pesawat berkeliling diatas langit Jogja sampai 3 kali sebelum mendarat di Bandara Adisutjipto. Hal ini sebenarnya dilakukan untuk menunggu waktu pesawat landing bergantian dengan pesawat lainnya. Jadi kita harus sabar dan santai untuk menikmati perjalanan ke Jogja. Selain itu, bandara yang ada saat ini hanya memiliki kapasitas 1,2 juta penumpang per tahun. Padahal, di tahun 2016 Bandara Adisutjipto sudah melayani 7,2 juta penumpang per tahun atau 6 kali lipat dari kapasitas yang seharusnya. Jadi , dapat dibayangkan betapa sesaknya bandara ini.
Yogyakarta saat ini merupakan salah satu kota tujuan utama untuk berlibur. Saat liburan tiba, bandara terasa sangat padat, penerbangan pun berpotensi untuk delay karena banyaknya penumpang yang pergi dan pulang setiap saat.
Tapi sekarang aku seneng banget karena Angkasa Pura I sudah mulai membangun bandara baru di Kulonprogo, Yogyakarta. Bandara baru yang akan di bangun seluas 578 hektar ini merupakan bandara berstandar global dan bertaraf Internasional. Fasilitas yang nantinya akan digunakan pada bandara ini memiliki standar internasional dan dipastikan dapat melayani penumpang dengan lebih baik.
Bandara Baru Yogyakarta ini akan dibangun di daerah Temon Kulonprogo yang berbatasan dengan Jawa Tengah. Nah, pembangunan bandara ini menurut saya pasti memberi kesempatan masyarakat bagian selatan Jawa seperti Purwokerto, Kotoarjo, Purworejo, dll agar tidak terlalu jauh jika ingin melakukan perjalanan menggunakan pesawat udara. Jadi, tak hanya warga Yogyakarta yang merasakan tetapi daerah yang berdekatan dengan Kulonprogo bisa merasakan juga.
model batik kawung |
Konsep Bandara baru ini membawa konsep klasik dengan model batik. Wah, senangnya kearifan budaya Jawa tetap dilestarikan! Model batik kawung akan menjadi desain utama yang cantik untuk bandara baru ini. Selain itu, desain ini akan dipadukan dengan green concept. Wah, pasti Bandara Baru Yogyakarta ini bakal apik banget. Gak sabar buat menanti bandara baru ini, semoga tahun 2019 sudah bisa beroperasi.
Oh ya bandara baru ini tak hanya menjadi akses untuk transportasi udara, tetapi bandara baru ini nanti akan menjadi karya seni dengan nilai tinggi. Model desain bandara dengan motif batik kawung adalah simbol pencapaian hakikat Ketuhanan Yang Maha Esa. Selian itu, motifkawung dimaksudkan agar bandara ini dapat menjadi tempat berkumpul berbagai orang dari belahan dunia manapun untuk menikmati kearifan lokal yang ada di Yogyakarta.
Okelah, sambil menunggu kita nikmati saja bandara yang ada. Tenang bakal ada bandara baru yang bagus dan besar nanti. Kesabaran pasti hasilnya indah. Yang penting kita selamat sampai di tujuan. Nah pas banget sekarang aku sudah dipanggil untuk boarding nich. Pergi dulu ya Jogja, see u. Aku pasti kembali ke Jogjaku.
0 Response to "Next Bandara Jogja yang Penuh dengan Makna"
Post a Comment