Loading...
Loading...
Saya suka ikan, apapun jenisnya, baik ikan air tawar maupun laut. Dibesarkan dengan menu ikan sejak bayi di Tanjung Pinang, membuat seafood lebih dipilih oleh keluarga saya dibandingkan ayam atau daging sapi. Tapi walaupun begitu, ada satu jenis ikan yang saya paling anti yaitu ikan patin. Tekstur dagingnya yang lembek dan aromanya yang sedikit aneh membuat patin masuk dalam list 'ikan yang tidak akan dibeli dalam kondisi apapun'. Apalagi sejak seorang teman yang beternak patin di daerah Bogor bercerita betapa mengerikan makanan si patin, sejenis catfish yang doyan segalanya, menjadikan saya semakin tidak menyukainya.
Tapi sebenarnya, ketika menyantap seporsi pindang patin di Palembang dan Pekanbaru beberapa tahun yang lalu, saya cukup surprised dengan rasanya. Teksturnya masih sama, sama-sama lembek, tetapi aroma lumpur dan aneh tersebut tidak terdeteksi didagingnya. Konon katanya, patin di Palembang dan Pekanbaru ditangkap di sungai besar, bukan hasil ternak di empang, sehingga ikannya lebih bersih dan bebas lumpur.
0 Response to "Resep Pindang Patin"
Post a Comment