Loading...
Loading...
Alpukat sepertinya menjadi buah favorit di kantor saya akhir-akhir ini, tepatnya sejak banyak yang mulai kasak-kusuk hendak menerapkan diet keto. Saya sendiri terus-terang berburu alpukat dimana-mana, mulai dari supermarket disebelah kantor, pasar, hingga online shop, masing-masing harga diperhitungkan sedemikian 'njlimetnya' seakan tak mau rugi walau hanya selisih seribu perak sekalipun.
Usai Lebaran bulan lalu, ketika saya sedang bernafsunya hendak menjalankan keto dengan benar, alpukat susah ditemukan dimana-mana. Teman kantor saya, Pak Kustandi, yang kebetulan berdomisili didekat pasar Jatinegara dan biasanya menjadi pemasok utama alpukat murah bahkan mengibarkan bender putih tanda menyerah. "Nggak ada stocknya Bu, ada tadi satu yang jual tapi kecil dan jelek, mana harganya mahal lagi." Ah padahal mood keto sedang gencarnya dan saya menghindar menyantap olive oil sebagai pasokan lemak dan lebih memilih menyantap alpukat yang kaya nutrisi.
Usai Lebaran bulan lalu, ketika saya sedang bernafsunya hendak menjalankan keto dengan benar, alpukat susah ditemukan dimana-mana. Teman kantor saya, Pak Kustandi, yang kebetulan berdomisili didekat pasar Jatinegara dan biasanya menjadi pemasok utama alpukat murah bahkan mengibarkan bender putih tanda menyerah. "Nggak ada stocknya Bu, ada tadi satu yang jual tapi kecil dan jelek, mana harganya mahal lagi." Ah padahal mood keto sedang gencarnya dan saya menghindar menyantap olive oil sebagai pasokan lemak dan lebih memilih menyantap alpukat yang kaya nutrisi.
0 Response to "Resep Mongolian Beef"
Post a Comment