Loading...
Loading...
Sudah satu minggu ini katup tabung gas di dapur bermasalah, gas bocor adalah salah satu ketakutan terbesar saya selain gempa, tsunami dan zombie. Dan gas bocor itulah yang saat ini sedang terjadi di dapur. Awalnya, sejak mengganti tabung gas dengan yang baru, semua berjalan lancar. Tukang gas, yang selalu saya wanti-wanti, "Pastikan tidak ada bocor dan suara 'seesss' keluar dari tabung lho Mas," menjawab dengan penuh percaya diri selayaknya tukang gas yang sudah lima tahun lebih beroperasi diseputar jalan Pete, "Percaya deh Kak, semua aman." Saya menghela nafas lega, memang selama lima tahun lebih saya tinggal di area ini, tukang gas dan air mineral ini telah menjadi langganan dan si Mas yang mengantarkan gas bahkan masih sama seperti lima tahun nan lampau.
Salah satu enaknya menjadi langganan lama adalah prioritas. Bayangkan ketika pulang kantor di pukul setengah delapan malam, hendak menggoreng telur dadar dan gas habis. Biasanya tukang gas ogah di telp diatas jam tujuh malam, tapi yang satu ini tetap bersedia mengantar, "Sebenarnya kita sudah tutup, saya juga sudah pesan istri jangan angkat telpon kalau ada yang pesan. Eh Kakak telp, berangkat deh," ocehnya ketika tiba didepan pagar rumah. Nah kalau sudah begini biasanya saya akan tambahkan uang tips, atau jika ada makanan atau buah di kulkas akan saya bungkus dan berikan, "Buat anak-anak." Senyum si abang tukang gas akan sumringah semoncer lampu sorot di jalanan, jawabannya selalu sama, "Jazakallahu khairan." Saya harus googling dulu untuk tahu artinya. 😄
0 Response to "Resep Sup Brenebon"
Post a Comment